Kerajinan Angklung Ciamis Naik

CIAMIS, (PRLM).- Kerajinan angklung di Ciamis kembali menggeliat. Tren positif itu mulai ditunjukkan pada meningkatnya permintaan pasar hingga mencapai 100 persen.


Nunung, penerus kerajinan Angklung Sukardi menuturkan sejak dua bulan terakhir terjadi lonjakan permintaan. Kondisi itu diakuinya mampu membawa angin segar bagi para perajin angklung di Ciamis yang sebelumnya sempat merasakan surutnya permintaan.


"Alhamdulillah sekarang permintaan banyak dan terus meningkat," ujarnya yang ditemui di rumah produksinya di Dusun Sukasenang, Desa Bojongmengger, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Kamis (2/8).


Nunung mengatakan saat ini dirinya per bulan menerima pesanan sebanyak 300 set alat tradisional khas Jawa Barat tersebut. Padahal sebelumnya jumlah pesanan per bulan yang ia terima hanya berkisar pada 100-150 set.


"Ada peningkatan yang cukup signifikan dari konsumen domestik. Tidak hanya sekolah tetapi juga perorangan. Pesanan ini rutin hingga beberapa waktu ke depan," katanya.


Adanya peningkatan permintaan itu diakui Nunung sangat membahagiakan bagi para perajin. Apalagi sebelumnya, kerajinan angklung asal Ciamis sempat kalah pamor dan ketatnya persaingan dengan kerajinan serupa dari daerah lain. Meskipun, dipaparkannya pionir kerajinan tersebut justru berasal dari Ciamis.


"Tapi kini permintaan sudah kembali mengalir dan kami harapkan bisa berlanjut," katanya.


Lebih lanjut Nunung tak menampik cukup kewalahan melayani melonjaknya permintaan tersebut. Namun, hal tersebut dapat diatasi dengan penambahan tenaga perajin.


"Saat ini setidaknya ada sembilan pekerja yang beraktifitas untuk bisa memenuhi permintaan tersebut. Selain itu, pasokan bahan baku pun relatif lancar hingga permintaan bisa terpenuhi," ucapnya.


Ditambahkan Edi Sukardi, perajin angklung, peningkatan permintaan itu memberi dampak positif bagi para perajin. Namun, ia mengaku keterbatasan alat masih menjadi kendala utama bagi perajin.


Peralatan dan perkakas yang digunakan perajin masih manual sehingga waktu produksi menjadi lebih panjang.


"Kami berharap bisa ada dukungan untuk penyediaan alat yang lebih modern sehingga memudahkan sekaligus untuk memangkas waktu produksi," katanya. (A-188/A-26).***


View the original article here


Category Article , ,

What's on Your Mind...